Selasa, 16 Desember 2014

Terlahir kembali

Hai,, apa kabar?

Rasanya lama tak bersentuh dengan keyboard laptopku. Terlalu banyak yang terjadi sehingga sulit menjabarkannya.
Rasanya waktu teramat cepat berlalu, tak terasa sudah tahun 2016. seperti baru kemarin 2014.
Benar kata temanku, saat umurmu menginjak seperempat abad, maka sehari bagaikan satu menit.

Sekarang usia ku 25tahun 5bulan 15hari.
Usia dimana bagi (kebanyakan orang) dinilai mapan dan sudah teramat pantas untuk menikah.

Pacar? Aku pernah punya. Aku tipe orang yang selalu menjalani sebuah hubungan yang serius, punya visi kedepan. Tapi ternyata punya visi saja tak cukup. Entah ego atau apalah itu selalu menang dalam setiap hubungan ku.

Sekarang, aku yang lebih memilih tenang dalam masa penantianku, memilih yakin dan percaya akan pilihan yang akan dipilihkan Allah SWT, mulai hijrah perlahan. Belajar agama, mulai berpikir untuk tak membuang waktu ku, dan memilih untuk lebih banyak mengalirkan energi ku untuk hal-hal yang berguna, Merasa malu atas segala dosa dan kesia-siaan.

Rabu, 02 Juli 2014

Aku Jatuh Cinta!

Aku sudah lupa rasanya bagaimana jatuh cinta. Rasanya sudah tak pernah merasakan hal berbunga-bunga seperti ini. Tak pernah pernah merasa dihormati dan dihargai seperti ini.

Tak ada kata rayuan, tapi aku bisa merasakan apa yang ia sampaikan. Tak ada nafsu, tapi aku bisa merasakan hebatnya cinta yang ia tawarkan.

Tanpa malu ia memperkenalkan ku kepada kedua orangtuanya meski perkenalan ini masih begitu singkat. Ia tak menyembunyikan kehadiranku di depan keluarganya.

Tutur katanya begitu hormat dan menghargaiku sebagai seorang perempuan. Tak pernah sedikitpun ia bersikap kasar didepanku. Tak pernah ada rayuan gombal.

Ia tak membiarkan ku menunggu dengan seribu pertanyaan dengan perasaan dan kedekatan ini.

Ia tak memberiku harapan palsu, ia tunjukkan keseriusannya. Tak pernah ia katakan ia sayang padaku, tapi bisa ku rasakan sayangnya lewat eratnya genggaman tangannya.

Aku benar-benar jatuh cinta pada caranya. Aku jatuh cinta pada kedewasaannya. Aku jatuh cinta pada ucapannya, gaya bicaranya. Aku jatuh cinta pada semua yang ada pada dirinya.

Aku jatuh cinta pada sesuatu hal yang baru, yang selama ini ku hindari, yang ku takuti, yang aku pikir tak pernah seindah ini. Bahagia sekali rasanya mencintai dan dicintai orang seperti dia, tanpa pernah menilai dan mempermasalahkan masa laluku. Ia tak pernah sekalipun merayu ku seperti lelaki lain, tapi dia memperlakukan tak pernah sebaik lelaki lain memperlakukanku.

Saat awal perkenalan tak pernah ada harapan akan hubungan ini. Namun semakin aku mengenalnya dan keluarganya, aku semakin jatuh cinta. Hangatnya sambutan keluarganya membuatku semakin tergila-gila padanya. Cinta yang ia tawarkan tak sanggup ku tolak, malah membuatku addict.

Aku yang sangat takut pada jarak kini pelan-pelan memberanikan diri berdiri melawan jarak.

Kini aku tak dapat menghentikan pikiranku yang terus memikirkanmu. Harapanku tumbuh dengan suburnya, semoga kamulah jawaban dari segala doa. Semoga kita mampu mengalahkan jarak ini.  Aamiin..